Rabu, 16 Maret 2016

KONJUNGSI KOORDINATIF DAN KONJUNGSI SUBORDINATIF

1. Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif adalah kata penghubung yang menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih di dalam suatu paragraf yang memiliki kedudukan yang setara. Di bawah ini adalah macam-macam konjungsi koordinatif beserta contoh-contohnya:
1.      Dan
Konjungsi ini merupakan penanda hubungan penambahan antar kaliamat.
Contoh:
Ibu menanak nasi.
Ibu menggoreng ikan di dapur.
Ibu menanak nasi dan menggoreng ikan di dapur.
Contoh kalimat menggunakan konjungsi koordinatif penambahan:
Sebelum pergi aku membungkus nasi dan menuangkan air sebagai bekalku di perjalanan nanti.
Ketika berkunjung ke Bandung, ayah membeli peyem dan brem sebagai oleh-oleh.
Andi dan Budi mengunjungi rumahku tadi malam.
Kakak memberiku buku baru dan tas baru sebagai hadiah ulang tahunku.
Awal tahun ini menjadi awal tahun yang mengerikan bagi sejarah penerbangan karena jatuhnya pesawat Air Asia dan German Wings yang membawa ratusan penumpang.
2.      Serta
Kata penghubung ini menandakan hubungan pendampingan antar kalimat.
Contoh:
Aku pergi ke sekolah
Adikku juga ikut pergi ke sekolah
Aku serta adikku pergi ke sekolah bersama-sama
Contoh kalimat menggunakan konjungsi koordinatif pendampingan:
Ani serta Budi rela tidak masuk kelas hari ini demi menjenguk sahabat mereka yang sakit.
Agus memungut hand phone serta laptop Budi yang sedang tergeletak di lantai.
Sebelum pergi dari rumah ibu tua itu membawa serta anak-anaknya.
Bawakan ibumu gula serta garam!
Aku melihat Rika serta Ani berjalan menuju ruangan BK.
3.      atau
Kata penghubung ini merupakan penanda hubungan pemilihan di dalam suatu paragraf atau tulisan.
Contoh:
Kamu bisa pilih warna merah.
Kamu bisa ambil warna putih.
Kamu pilih warna merah atau warna putih?
Contoh kalimat menggunakan konjungsi koordinatif pemilihan:
Aku bingung antara mengerjakan Pr atau membersihkan rumah terlebih dahulu.
Kau bisa memebri kelincimu makan wortel atau bayam.
Mana yang kau pilih, es krim rasa coklat atau susu?
Kita bisa meminta bantuan Andi atau Budi untuk masalah ini.
Kau yang harus pergi, atau aku yang akan keluar dari ruangan ini?
4.      Tetapi dan Namun
Konjungsi ini merupakan penanda hubungan perlawanan antar kalimat di dalam paragraf.
Contoh:
Andi anak yang baik.
Andi anak yang malas.
Andi anak yang rajin tetapi dia pemalas.
Contoh kalimat menggunakan konjungsi koordinatif perlawanan:
Bukanlah Andi yang menjadi juara kelas tahun ini, namun Budi yang juara kelas tahun ini.
Dia ingin sekali pergi berenang, tetapi ibunya melarang.
Aku ingin memberinya bantuan, tetapi aku sendiripun sedang mengalami kesusahan.
Andi bukanlah seorang yang pintar, namun dia anak yang rajin.
Pak Yanto sangatlah kaya raya, tetapi dia sangat pelit untuk urusan uang.
5.      Padahal, Sedangkan dan Melainkan
Konjungsi-konjungsi ini menandakan hubungan pertentangan anatar kalimat.
Contoh:
Suci gadis yang sangat pintar.
Suci berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Suci merupakan gadis yang sangat pintar, padahal dia berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Contoh kalimat menggunkan konjungsi koordinatif pertentangan:
Andi bukanlah anak yang baik, melainkan anak yang sombong.
Joni ingin sekali membeli motor baru, sedangkan uangnya hanya untuk membeli sepeda baru.
Sinta tidak ikut olimpiade matematika, padahal dia adalah jagonya dalam hal menghitung.
Kakaknya sangat menyayangi binatang, sedangkan adiknya sangat membenci bintang.
Rani tetap datang ke sekolah, padahal hari itu hujan turun sangat deras.

2.      Konjungsi Subordinatif
Kata Penghubung atau Konjungsi Subordinatif merupakan kata penghubung untuk menghubungkan dua penghubung unsur kalimat yang kedudukannya tidak setara
·         Contoh konjungsi subordinatif :
1)      Tujuan: supaya, agar, biar
2)      Syarat: bila, jika, kalau, jikalau
3)      Waktu: sejak, ketika, saat, semenjak, sewaktu, selama, sesudah
4)      Pengandaian: seandainya, seumpama, andaikan, sekiranya
5)      Alat: dengan, tanpa
6)      Hasil: sehingga, sampai, maka
7)      Sebab : karena, sebab, oleh karena, oleh sebab
8)      Pembandingan :ibarat, seperti, seolah-olah, daripada, sebagaimana
9)      Konsesif: biarpun, walaupun, kendati, sungguhpun, sekalipun
10)  Atributif: yang
11)  Komplementasi: bahwa
12)  Cara: dengan, tanpa
Perbandingan: sama…dengan, lebih… dari(pada)

·         Contoh kalimat konjungsi subordinatif :
1.      Fulki tidak masuk keja karena sedang sakit
2.      Supaya Doni dapat mengerjakan ujian besok, Doni belajar semalaman
3.      Ali bersekolah dengan mengendarai sepeda
4.      Walaupun Dian tidak belajar tadi malam, Dian dapat nilai 80
5.      Berat badan Hani lebih berat daripada Linda

TUGAS SINTAKSIS 3

ANALISIS KLAUSA DARI NOVEL TEMUKAN AKU DALAM ISTIKHARAHMU HALAMAN 153

TUGAS SINTAKSIS 3
NAMA            : Nindi Radhiyani
NPM               : 146210631
KELAS           : 4B


  1. Nayla membawaku ke dekat menara masjid salman
Klausa di atas termasuk ke dalam klausa verbal.Menurut versi Abdul Chaer klausa verbal, yakni klausa yang predikatnya berkategori verba.Pada klausa di atas unsur predikatnya adalah verba.Nayla adalah pengisi fungsi subjek (pelaku), membawaku merupakan predikat atau sesuatu yang dilakukan oleh subjek, dan ke dekat menara masjid salman sebagai objek.Dalam klausa tersebut, yang mengisi fungsi subjek termasuk nomina, predikatnya termasuk ke dalam kelas kata verba, dan objek termasuk ke dalam kelas kata nomina.Klausa di atas termasuk ke dalam klausa bebas karena dapat berdiri sendiri sebagai kalimat sempurna.
  1. Kami duduk menikmati suasana dan segarnya udara siang itu
Klausa di atas termasuk ke dalam klausa verbal, karena predikatnya merupakan verba.kami adalah pengisi fungsi subjek(pelaku), duduk menikmati merupakan predikat atau sesuatu yang dilakukan oleh subjek , suasana dan segarnya sebagai objek, dan siang itu sebagai keterangan.Pada klausa di atas , yang mengisi fungsi subjek termasuk ke dalam kelas kata nomina, predikatnya termasuk ke dalam kelas kata verba , objeknya termasuk ke dalam kelas kata ajektiva dan yang mengisi fungsi keterangan termasuk ke dalam kelas kata nomina.Klausa di atas termasuk ke dalam klausa bebas karena dapat berdiri sendiri sebagai kalimat sempurna.
  1. Nay di sinilah tempat favoritku
Klausa di atas termasuk ke dalam klausa preposisional, karena pengisi unsur predikatnya berkategori preposisi.Nay adalah pengisi fungsi subjek (pelaku),di yang merupakan preposisi mengisi fungsi predikat, sinilah tempat favoritku mengisi unsur objek.Klausa di atas termasuk ke dalam klausa bebas karena dapat berdiri sendiri sebagai kalimat sempurna.
  1. Kubuka pembicaraan siang itu
Klausa di atas termasuk ke dalam klausa verbal, karena unsur predikatnya merupakan verba.ku adalah pengisi fungsi subjek (pelaku), buka pembicaraan mengisi fungsi predikat, dan siang itu mengisi fungsi objek.Klausa di atas termasuk ke dalam klausa bebas karena dapat berdiri sendiri sebagai kalimat sempurna.
  1. Nayla juga suka tempat ini
Klausa di atas termasuk ke dalam klausa verbal, karena unsur predikatnya merupakan verba.Nayla adalah pengisi fungsi subjek (pelaku),suka mengisi fungsi predikat, dan tempat ini mengisi fungsi objek.Klausa di atas termasuk ke dalam klausa bebas karena dapat berdiri sendiri sebagai kalimat sempurna.
  1. Kutatap langit siang itu
Klausa di atas termasuk ke dalam klausa verba karena predikat di dalam klausa tersebut adalah verba.ku di dalam contoh di atas mengisi fungsi subjek (pelaku), tatap mengisi fungsi predikat dan frasa siang itu mengisi fungsi objek.Klausa di atas termasuk ke dalam klausa bebas karena dapat berdiri sendiri sebagai kalimat sempurna.
  1. Mahasiswa dan mahasiswi di lingkungan masjid salman
Klausa di atas termasuk ke dalam klausa preposisional , karena unsur predikatnya merupakan preposisi.Frasa mahasiswa dan mahasiswi mengisi fungsi subjek (pelaku), di yang merupakan preposisi mengisi fungsi predikat, dan frasa lingkungan masjid salman sebagai objek.Klausa di atas termasuk ke dalam klausa terikat karena klausa di atas tidak dapat berdiri sendiri dan dan tidak dapat menjadi sebagai kalimat yang sempurna, serta membutuhkan klausa bebas untuk membentuk sebuah kalimat.
  1. Aku izin ke bank
Klausa di atas termasuk ke dalam klausa verbal, karena unsur predikatnya merupakan verba.aku bertindak sebagai subjek (pelaku), izin mengisi fungsi predikat, dan ke bank merupakan objek.Klausa di atas termasuk ke dalam klausa bebas karena dapat berdiri sendiri sebagai kalimat sempurna.
  1. Nayla izin mau ke bank
Klausa di atas termasuk ke dalam klausa verbal, karena unsur predikatnya merupakan verba.Nayla bertindak sebagai subjek (pelaku), izin mengisi fungsi predikat, dan mau ke bank mengisi fungsi objek.Klausa di atas termasuk ke dalam klausa bebas karena dapat berdiri sendiri sebagai kalimat sempurna.
  1. Aku jadi ingat almarhum Zain
Klausa di atas termasuk ke dalam klausa verbal, karena unsur predikatnya merupakan verba.Aku pada contoh di atas bertindak sebagai subjek (pelaku) , ingat mengisi fungsi predikat,dan almarhum Zain sebagai objek.Klausa di atas termasuk ke dalam klausa bebas karena dapat berdiri sendiri sebagai kalimat sempurna.
  1. Nayla dan teman-teman pergi ke bank

Klausa di atas termasuk ke dalam klausa verbal, karena unsur predikatnya merupakan verba.Nayla dan teman-teman pada contoh di atas bertindak sebagai subjek (pelaku),pergi bertindak sebagai predikat atau sesuatu yang dilakukan oleh subjek, dan ke bank bertindak sebagai objek.Klausa di atas termasuk ke dalam klausa bebas karena dapat berdiri sendiri sebagai kalimat sempurna.

Minggu, 13 Maret 2016

PENGERTIAN S, P, O, K, PEL, KET

1. Subjek (S)
                            Di dalam sebuah kalimat Subjek (S) adalah pelaku atau orang yang melakukan kegiatan tertentu. Subjek pada umumnya berupa kata benda seperti nama orang, binatang, tumbuhan, dan benda. Contoh: Budi, Gajah, Anggrek, sekolah dan lain-lain.
2. Predikat (P)
                            Predikat adalah unsur kalimat yang menyatakan kegiatan yang sedang dilakukan oleh Subjek. Predkat biasanya merupakan kata-kata kerja. Misalnya, Memasak, bermain, menyanyi, dan lain-lain
3. Objek (O)
                            Objek adalah sesuatu yang dikenai tindakan oleh Subjek. Sama seperti Subjek, Objek dapat berupa kata-kata benda. Misalnya, Ayah, Harimau, Pakaian, dan lain-lain.
4. Keterangan (K)
                            Di dalam sebuah kalimat keterangan menjelaskan bagaimana, dimana atau kapan peristiwa yang dinyatakan dalam kalimat tersebut. Keterangan didalam kalimat dapat berupa:

Keterangan tempat      :di rumah, di sekolah, di pasar, dan lain-lain.
Keterangan cara          :dengan cepat, dengan serius, dengan bersemangat, dan lain-lain.
Keterangan tujuan       :agar lulus ujian, untuk bertemu ibunya, supaya bersih, dan lain-lain.
Keterangan alat           :menggunakan pisau, mengendara motor, menggunakan sekop, dan lain-lain.
Keterangan waktu       :pada hari minggu, Jam 9 malam, pada musim kemarau dan lain-lain.
Keterangan penyerta   :bersama ayahnya, dengan ibunya, ditemani kakaknya, dan lain-lain.
5. Pelengkap (Pel)
                            Pelengkap adalah unsur kalimat yang fungsinya seperti Objek (O) tetapi yang membedakannya adalah Pelengkap tidak bisa dirubah menjadi Subjek pada kalimat pasif. Pelengkap biasanya terletak setelah predikat atau objek.
Contoh:

·         Ia memakai baju yang bagus, Ember itu berisi minyak tanah.

Jumat, 11 Maret 2016

TUGAS SINTAKSIS 2

Nama        : Nindi Radhiyani
NPM          : 146210631
Kelas         : 4B

Analisis frasa nominal, frasa verbal, frasa ajektiva, frasa numeralia, frasa adverbia , dan frasa preposisional dalam lirik lagu “Bunda” ciptaan Melly Goeslaw.
1.      Album biru (Frasa nominal)
Frasa di atas merupakan frasa nominal karena frasa nominal adalah frasa yang unsur pusat atau unsur intinya merupakan nomina.Kata album berdistribusi sebagai unsur pusat atau inti, sedangkan biru yang merupakan ajektiva sebagai atribut.
2.      Penuh debu (Frasa nominal)
Frasa penuh merupakan frasa nominal,karena kata debu berdistribusi sebagai nomina merupakan unsur pusat dan kata penuh yang juga merupakan nomina berdistribusi sebagai atribut.
3.      Gambar jiwa (Frasa nominal)
Frasa di atas berpola D-M , dan merupakan frasa nominal.Kata gambar berdistribusi sebagai unsur pusat , dan kata jiwa merupakan pewatas atau atribut.
4.      Kecil bersih (Frasa ajektiva)
Frasa di atas termasuk frasa ajektiva karena kata kecil merupakan ajektiva dan bersih juga merupakan ajektiva.kata kecil berdistribusi sebagai unsur pusat dan kata bersih berdistribusi sebagai atribut.
5.      Penuh kasih (Frasa Ajektiva)
Frasa di atas merupakan frasa ajektiva.karena kata kasih merupakan ajektiva berdistribusi sebagai unsur pusat dan kata penuh sebagai pewatas atau atribut.
6.      Cerita orang (Frasa nominal)
Frasa di atas merupakan frasa nominal berpola D-M.Kata cerita merupakan nomina berdistribusi sebagai unsur pusat dan kata orang berdistribusi sebagai atribut.
7.      Selalu dimanja (Frasa verbal)
Frasa di atas berpola M-D dan merupakan frasa verbal.kata dimanja berdistribusi sebagai unsur pusat dan kata selalu merupakan atribut.
8.      Selalu ditimang(Frasa verbal)
Frasa di atas termasuk frasa verbal.Kedua unsur di atas berpola M-D.Kata ditimang berdistribusi sebagai unsur pusat dan kata selalu berdistribusi sebagai atribut.
9.      Yang indah (Frasa nominal)
Frasa di atas termasuk frasa nominal.Frasa yang indah berdistribusi sama dengan kata ganti (nomina) itu,Frasa yang indah secara tersurat memiliki penanda nominal yakni yang.Dengan pernyataan lain , frasa tersebut mengalami nominalisasi dengan penanda yang.
10.  Tangisan nakal (Frasa Nominal)
N + Ajektiva , maksudnya terdiri atas nomina sebagai induk yakni tangisan diikuti kata nakal yang merupakan ajektiva sebagai atribut.
11.  Tangisan nakal (Frasa ajektiva)
Frasa di atas termasuk frasa ajektiva karena kata nakal yang merupakan ajektiva berdistribusi sebagai unsur pusat dan kata tangisan bedistribusi sebagai atribut.
12.  Tangan halus dan suci (frasa nominal)
Frasa di atas meupakan frasa nominal yang koordinatif , karena kata tangan merupakan nomina berdistribusi sebagai unsur pusat diikuti dengan halus dan suci yang berdistribusi sebagai atribut.
13.  Tubuh ini (Frasa nominal)
Frasa di atas berpola D-M.Frasa tersebut frasa nominal .kata tubuh berdistribusi sebagai unsur pusat dan diikuti kata ini sebagai pewatas atau atribut.
14.  Jiwa raga (Frasa nominal)
Frasa di atas termasuk frasa nominal , karena kata jiwa merupakan nomina berdistribusi sebagai unsur pusat dan diikuti kata raga yang merupakan nomina sebagao atribut.
15.  Seluruh jiwa (Frasa Nominal)
Frasa di atas berpola M-D.Frasa di atas termasuk frasa nominal.kata jiwa merupakan nomina berdistribusi sebagai unsur pusat dan kata seluruh sebagai pewatas.
16.  Di dalam hatiku

Frasa di atas termasuk frasa preposisional/depan karena terdapat kata depan di sebagai penanda , diikuti oleh dalam hatiku sebagai aksisnya.